Pages

Lorem ipsum

slider

Coretan Prosa BETA CINTO ATI 2

Rabu, 01 Agustus 2012




Ombak yang menghampiri pantai menguapkan kenangan yang kuletakkan diatas pasir.. Menguap, pilu..

Malam ini aku  kembali teringat dia. Saat malam bagai suatu ruang yang mempertemukanku denganmu, meski hanya dalam kata-kata yang terbang lewat udara. Seperti biasa, diam bagaikan matahari yang berjanji mengawali pagi, diammu sebuah kepastian. Engkau bisu dan apa dayaku untuk berkata-kata dalam komunikasi dua arah denganmu. Dari sudut mataku, aku mengawasimu bersama rasa dan tingkah yang berganti : kagum, pasrah,  kadang sedikit benci atau suka. Bolehlah kubilang kau seperti patung, mahakarya indah namun dingin, terasa dingin padi jemariku. Menarik dengan goresan cat berbagai warna, namun diam dalam piguramu sendiri. Namun, ada mereka yang beruntung bisa menangkap sinar matamu dalam kegelapan.

Aku selalu ingin menjadi orang yang bisa menangkap sinar matamu meski dalam gelap. Kubawa kunang-kunang malam untuk menyelami matamu. Entah karena luasnya hati dan pikiran dimatamu itu, untuk menyentuh gerbangnya saja aku tak bisa. Atau karena cahaya kunang-kunang ini terlalu redup hingga mati sebelum aku benar-benar memasuki pintu utama, namun bersyukur aku bisa melihatnya samar.. Ya, samar kulihat lembaran besar bertuliskan pribadimu. Aku masih mengingatmu utuh dalam kebingungan, ketidakpastian yang pasti, dan kesakitan yang tak pasti. Ah lupakan saja..

Mungkin karena aku beruntung melihat sinar matamu meski samar, kusadari ada sedikit suasana tenang bila kita satu ruang dan satu. Masih kuingat jelas matamu, perbincangan maya nan singkat namun langka luar biasa, dan ruang baris yang menyamakan ruang berpijak kita.

Benar bahwa malam menyuguhkan kilasan kenangan dan rindu yang terasa lebih sengit. Aku semakin terbawa kebingungan seiring rasa rindu yang bagai ombak pasang surut. Membuat pantai hanya bisa menerima, basah akan harapan handmade pada pasang yang datang dan kering bagai semua bahagia dibawa surut menjauh ketengah laut. Terkadang kau datang bersama pasang, lalu menghilang bersama surut. Lalu, aku bisa apa. Terakhir kudengar suara yang melintas dikepalaku, sebuah bisikan : Nikmati saja. Ya, sekarang aku menikmati saja. Pedihnya rasa yang tak sampai dan secuil bahagia tak beralasan dari kenangan lama. Hari-hari lalu dan beberapa percakapan yang aku mulai lewat ketikan kata yang terbang lewat udara, berkomunikasi satu arah begitu saja. Sesibuk apa hingga hanya untuk satu balasan kata tak ada? Atau hanya padaku, kamu bertingkah demikian? Sudahlah, aku kembali tak mau berurusan dengan kata kenapa dan jawabannya.

Kemarin adalah masa dimana aku masih bisa tertawa atas lelucon tentang dirimu, namun kini aku merasa sedikit menyesal. Setiap bagian hidup adalah untuk merubah keadaan. Aku ingin kembali pada masa dimana aku hanya mengenal namamu saja : tanpa rasa dan biasa. Tak lagi seperti keadaan lalu dan yang masih sampai sekarang : aku melihat samar sinar matamu dan keadaan menjadi tak biasa. Ya, semoga keadaan berubah cepat menjadi lebih baik, bagiku..

Dan kini......

Juli..
Semoga keadaan berubah cepat menjadi lebih baik, bagiku.. Ya, sekarang keadaan telah berubah. Ruang dan waktu benar nyata untuk memisahkan kita. Hidup merubah ucapku pada wujud nyata : dengan sebuah perpisahan, keadaan akan berubah. Ya, tiba masanya aku benar-benar tak lagi punya harap untuk menatapmu hingga suara dosen menghilang dan kita semua membubarkan pertemuan pada hari itu. Ku bawa pulang kilasan ingatanku akan gerakmu, rupamu dan kubiarkan harap tumbuh untuk merekah pada esok lagi, untuk memandangmu layaknya hari kemarin.

Malam ini rindu terasa pedih tak biasa. Mungkin karena esok pagi akan berbeda. Aku telah pada jalan yang kutegaskan di persimpangan itu. Sendiri memutar haluan untuk kesejatian mimpi yang kujaga.

Jika hanya dengan menikmati masa yang telah berubah menjadi kenangan aku bisa bahagia, tak apa. Ku letakkan keseluruhan hal tentangmu yang aku punya pada lembaran hari yang indah, penuh warna-warni senyum gelak dan tawa meski hanya kasih dalam diam. Hmm, setidaknya sampai musim berganti..

By : BETA CINTO ATI (HMSI 1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar dengan sopan dan membangun

Anda punya pertanyaan, request, kritik, dan saran ??
Layangkan ke FanPage kami di http://www.facebook.com/NamudaMedia

Terjemahkan