Pages

Lorem ipsum

slider

Trik Hack Wi Fi

Minggu, 04 Maret 2012

 Haaa,,, ne kali ini saya bakal share hal yang sebenar nya gak boleh dilakuin. Tapi demi kelancaran OL (On Line) di Internet,,gak pa pa lah.,, Baca Ini

Untuk mengetahui cara hack wi-fi ada baiknya juga kia mengenal apa itu Wi-fi, Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari  spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya. Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.Berikut adalah beberapa hal yang biasa dilakukan oleh Attacker untuk menaklukkan sebuah jaringan tanpa kabel
•    Melacak sinyal dari jarak jauh menggunakan kartu jaringan wireless menggunakan antenna tambahan di luar ruangan.
•    Menjadi anonymous tak dikenal menggunakan firewall bawaan dari produk Microsoft atau peranti lain seperti ZoneAlarm dari Zone Lab untuk melindungi komputernya dari alat pemindai balik IDS (Intrusion Detection System)
•    Mendapatkan IP Address, target access point, dan server DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) menggunakan aplikasi seperti NetStumbler atau program wireless client lainnya.
•    Mengeksploitasi kelemahan – kelamahan jaringan wireless dengan cara yang tidak jauh beda dengan yang dilakukan oleh penyusup jaringan pada umumnya. Biasanya Attacker mengincar dengan kesalahan-kesalahan umum, misalnya : default IP, default password, dll
•    Dengan bantuan alat protocol analyzer, penyusup melakukan sniff gelombang udara, mengambil contoh data yang ada di dalamnya, dan mencari MAC Address dan IP Address yang valid yang bisa dihubungi.
•    Menggunakan peranti seperti Ethereal untuk membuka data yang didapat dari protokol-protokol transparan seperti Telnet, POP (Post Office Protocol), atau HTTP (HyperText Transfer Protocol) untuk mencari data otentikasi seperti username dan password.
•    Menggunakan program lain, seperti SMAC, untuk melakukan spoofing MAC Address dan menangkap lebih banyak paket data dalam jaringan.
•    Melakukan koneksi ke WLAN target.
•    Memeriksa apakah ia telah mendapatkan IP Address atau tidak. Hal ini dilakukan penyusup secara pasif sehingga sangat sulit dideteksi.
•    Menggunakan alat pemindai kelemahan system dan jaringan untuk menemukan kelemahan pada komputer-komputer pengguna, access point, atau perangkat lainnya.
•    Melakukan eksplorasi jaringan untuk memetakan dan memperpanjang akes ke jaringan Wireless berikutnya.
Pencurian Identitas Penggunaan Media Access Control (MAC) Address untuk menentukan komputer mana yang berhak mendapatkan koneksi dari jaringan nirkabel sudah sejak lama dilakukan, meskipun sebenarnya tidak memberikan perlindungan yang berarti dalam sebuah jaringan komputer apapun. Penyusup mampu melakukan pencurian identitas dengan teknik spoofing (pencurian) MAC untuk menggandakan Service Set Identifier (SSID) dan MAC Address yang notabene adalah PIN akses jaringan. Penyusup yang berpengalaman mampu menggunakan SSID dan MAC dari komputer lain untuk mengerjai jaringan – mencuri bandwidth atau men-download file, misalnya. Meskipun jaringan telah dilengkapi dengan enkripsi data atau VPN (Virtual Private Network), MAC Address masih bisa dilacak dan di-spoof. Informasi mengenai MAC Address bisa diperoleh dari program seperti Kismet. Untuk melakukan pencurian identitas, penyusup akan menggunakan program spoofing atau secara manual mengubahnya melalui registry (jika pengguna beroperasi pada sistem Microsoft Windows). Man-in-the-Middle Serangan lain yang lebih keren adalah serangan Man-in-the-Middle, mengelabui koneksi VPN antara komputer pengguna resmi dan access point dengan cara memasukkan komputer lain di antara keduanya sebagai pancingan. Si penyusup inilah yang disebut sebagai “man-inthe- middle.” Jenis serangan ini mirip dengan jenis serangan pada jaringan fisik kabel, menggunakan program dan perangkat yang sama kecuali pada perangkat wireless-nya.
Dengan menggunakan sebuah program, penyusup mampu memosisikan diri di antara lalu lintas komunikasi data dalam jaringan nirkabel. Penyusup bisa menggunakan software tertentu untuk melakukan serangan ini, contohnya adalah program gratisan seperti :
•    Wireless LANJack dan
•    AirJack.
Hanya IDS yang mapan dan mampu memonitor 24 jam sehari sajalah yang mampu mendeteksi jenis serangan ini. Denial of Service (DoS) Aksi Denial of Service bisa menimbulkan downtime pada jaringan. Hal ini tentunya menakutkan bagi para administrator jaringan dan pengelola keamanannya. Nah, pada jaringan nirkabel, serangan ini bisa datang dari segala arah. Ada banyak program, seperti Wireless LANJack dan hunter_killer, yang mampu melakukan serangan DoS. Serangan tersebut bisa diarahkan pada sebuah komputer pengguna biasa supaya tidak bisa terkoneksi dengan jaringan, atau terkoneksi ke sebuah access point. Dengan cara ini, tak ada pengguna yang bisa menggunakan layanan jaringan Karena adanya kekacauan lalulintas data.
Seorang penyusup mampu mengelabui Extensible Authentication Protocol (EAP) untuk
melakukan serangan DoS terhadap suatu server, plus melakukan flooding data. Dengan begitu, tidak ada satu pun pengguna yang bisa melakukan koneksi dengan layanan jaringan. Network Injection Ini adalah teknik DoS baru untuk menginjeksi sebuah jaringan nirkabel, atau sebuah access point-nya saja untuk bisa menguasai keseluruhan jaringan. Jika sebuah access point terhubung dengan jaringan yang tidak terfilter secara baik, maka penyusup akan bisa melakukan aksi boardcast – seperti spanning tree (802.1D), OSPF, RIP, dan HSRP. Dengan begitu, semua perangkat jaringan akan sibuk dan tidak mampu lagi bekerja sesuai dengan semestinya. Serangan routing (routing attack) juga termasuk dalam serangan dalam jenis ini. Seorang penyusup bisa menggunakan program seperti IRPAS untuk melakukan injeksi data pada update routing di jaringan, mengubah gateway, atau menghapus table routing yang ada. Access point yang tidak terlindungi bisa membuka kesempatan serangan jenis ini





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar dengan sopan dan membangun

Anda punya pertanyaan, request, kritik, dan saran ??
Layangkan ke FanPage kami di http://www.facebook.com/NamudaMedia

Terjemahkan